Pada Senin, 8 Desember 2025, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul menerima kunjungan tim peneliti dari Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) di Ruang Kepala Dinas. Kegiatan ini berlangsung dalam rangka pemaparan Policy Brief Pengelolaan Budidaya Udang Kabupaten Bantul Menuju Sustainable Blue Economy.
Tim peneliti ITY menyampaikan bahwa dalam kajian mereka, budidaya udang di Kabupaten Bantul masih menghadapi sejumlah tantangan yang berkaitan dengan aspek teknis, sosial, dan tata kelola. Beragam kendala tersebut menjadi dasar penting dalam merumuskan arah penguatan kebijakan budidaya udang di wilayah Bantul.
Untuk memahami situasi budidaya secara lebih menyeluruh, pendekatan Driver–Pressure–State–Impact–Response (DPSIR) digunakan dalam proses penelitian. Identifikasi elemen DPSIR dilakukan melalui Focus Group Discussion bersama DKP Bantul, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, pembudidaya, petugas penyuluh lapangan, serta tim teknis lainnya. Observasi lapangan dan wawancara dengan pembudidaya turut menjadi penguat dalam penyusunan analisis.
Dalam rekomendasinya, ITY mengusulkan pembentukan kelembagaan pembudidaya tambak sebagai ruang komunikasi, koordinasi, dan jejaring antarpetambak maupun dengan pemangku kepentingan eksternal. Kelembagaan semacam ini dinilai dapat memperkuat kolaborasi, meningkatkan efektivitas pendampingan, serta meminimalkan potensi konflik sosial.
DKP Bantul menyampaikan apresiasi atas kontribusi ilmiah dari ITY. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan dalam perumusan kebijakan pengelolaan budidaya udang yang lebih adaptif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pengembangan Sustainable Blue Economy di Kabupaten Bantul.
